Pada tanggal 21 April 2025, mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengadakan kunjungan ke Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) dan Museum Gumuk Pasir. Kunjungan ini menjadi satu dalam rangkaian Pembelajaran Luar Kelas (PLK) bentang lahan oleh Program Studi Pendidikan Geografi Unesa.
Kabupaten Bantul memiliki kelebihan lain objek wisata yang hanya satu – satunya di Indonesia, yaitu terdapatnya deretan gumuk pasir dengan tipe barchan. Gumuk Pasir atau sand dunes merupakan sebuah bentukan lahan berupa gundukan pasir yang terbentuk akibat pengaruh angin, biasanya di daerah pantai ataupun gurun. Gumuk Pasir tipe barchan merupakan Gumuk pasir dengan bentuk bulan sabit dengan lembah curam dan gundukan pasir cenderung berbentuk cembung searah dengan arah angin berhembus. Gumuk pasir Parangtritis terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan sangat dekat dengan Pantai Parangtritis.

Gumuk Pasir Parangtritis terbentuk dari material pasir dari letusan Gunungapi Merapi yang dialirkan ke Pantai Selatan DIY melalui sungai Opak dan Progo. Namun, hanya material yang berukuran sangat kecil yang sampai di Pantai Selatan. Butiran pasir yang terendapkan di Pantai Selatan mengering dan terbawa angin ke daratan. Butiran pasir tertahan oleh tumbuhan dan penghalang yang lain sehingga membentuk gundukan yang disebut sebagai gumuk pasir.
Gumuk Pasir Parangtritis berada di bawah pengelolaan Balai Geospasial Pesisir dan Gumuk Pasir (BGPGP) kepanjangan tangan dari Badan Informasi Geospasial (BIG) yang memiliki tugas sebagai unit pelaksana teknis melaksanakan tugas operasional pengelolaan informasi geospasial pesisir dan gumuk pasir. Secara singkat, sejarah pendirian Museum Gumuk Pasir pada tahun 2001 dimulai dengan ditandatanganinya Piagam Kerja Sama antara Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) yang sekarang bernama Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada dalam hal Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Survei dan Pemetaan dan Penanganan Informasi Teknologi.

Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) dan Museum Gumuk Pasir masih beroperasional hingga saat ini dan menjadi salah satu opsi wisata edukasi di Daerah Istimewa Yogyakarta terkait kepesisiran dan kemaritiman. Gumuk Pasir Parangtritis telah dinyatakan sebagai geoheritage bertaraf internasional, dan Museum Gumuk Pasir sangat mendukung dalam menyediakan pembelajaran.