MUSEUM TERBUKA BAKALAN CANGKRINGAN

Museum terbuka Bakalan merupakan sisa reruntuhan bangunan permukiman terdampak erupsi Merapi berupa luapan material dari dam sabo. Lokasi di Dusun Bakalan Argomulyo Cangkringan Sleman. Kurang lebih terletak pada lereng bawah sampai lereng kaki sisi selatan sekitar 11 km dari puncak Gunungapi Merapi. Pada sisi timur Dusun Bakalan terdapat aliran Sungai Gendol yang berhulu dari puncak Merapi. Sepanjang aliran sungai yang melintas di Bakalan telah dibangun dam sabo sejak tahun 60an sebagai upaya pengendalian aliran lava maupun lahar.
Erupsi 2010 dengan volkanic eruption index (VEI) 4, mengakibatkan aliran piroklastik yang meluncur sepanjang Sungai Gendol melup dan mengubur Dusun Bakalan. Besarnya indek erupsi dan posisi dusun di batas perubahan lereng bawah dengan lereng kaki diduga kuat sebagai penyebab terjadinya akumulasi material yang mengubur permukiman. Posisi perubahan lereng juga berpotensi menimbulkan alur baru saat erupsi besar.
Pada batas lereng bawah dengan lereng kaki gunungapi, umumnya merupakan wilayah yang memiliki perbedaan pelapisan batuan antara yang kedap dan lolos air. Hal ini menjadikan adanya potensi mataair maupun tinggi muka air tanah. Diantara konsekwensi kondisi tersebut adalah batas aktivitas masyarakat dalam penggunaan lahan antara kebun campuran atau tegalan dengan sawah.
Museum terbuka Bakalan cukup baik untuk pembelajaran wilayah gunungapi. Materikebencanaan dan sumberdya gunungapi bagi manusia dapat di jelaskan secara komperhensif. Aspek bahaya gunungapi, kerentanan, kapasitas, risiko, mitigasi dapat dikembangkan sebagai materi pembelajaran. Demikian juga dengan sumberdaya sepert sumber air, pertanian, pertambangan, pariwisata, beserta aspek sosial, ekonomi, budaya, dan perkembangan wilayah.