Mengupas Decolonizing Education: Kuliah Tamu Bersama Dr. Johannes Tschapka dari Bielefeld univeristy, Jerman

Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Surabaya (UNESA), mengadakan kuliah tamu bertajuk Decolonizing Education dengan menghadirkan Dr. Johannes Tschapka dari Faculty of Educational Science, Bielefeld University, Jerman. Acara yang berlangsung di Gedung 1.8.3 ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa yang antusias untuk memahami lebih dalam konsep pendidikan pascakolonial pada hari Kamis, 20 Februari 2025.
Kuliah tamu ini dihadiri oleh dosen dari Program Studi S1 Pendidikan Geografi serta mahasiswa S1 Pendidikan Geografi angkatan 2023. Turut hadir dalam acara ini Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dr. Harmanto, S.Pd., M.Pd., yang memberikan sambutan pembuka. Selain itu, hadir pula Dr. Nugroho Hari Purnomo, S.P., M.Si., selaku Koordinator Program Studi S1 Pendidikan Geografi, serta Dr. Agus Machfud Fauzi, S.Ag., M.Si., selaku Koordinator Program Studi S1 Sosiologi.
Perkuliahan ini dipandu oleh dua mahasiswa dari Prodi S1 Pendidikan Geografi yang bernama Oktavia Cahya Ramadhani dan Aisyah Yuli Andini Kelas 2023 I, dengan bantuan penerjemah Dr. Lidya Lestari Sitohang, M.Sc. Acara ini diawali dengan sambutan dari Wakil Dekan I, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi utama oleh Dr. Johannes Tschapka. Dalam kuliahnya, Dr. Tschapka membahas konsep Decolonizing Education serta bagaimana sistem pendidikan di berbagai negara, termasuk Indonesia, masih memiliki jejak kolonial yang mempengaruhi kurikulum dan metode pembelajaran saat ini.
Dr. Tschapka juga memaparkan beberapa studi kasus yang terjadi di Indonesia terkait dengan pendidikan pascakolonial, berdasarkan pengalaman risetnya di berbagai daerah. Ia menjelaskan bahwa banyak aspek pendidikan di Indonesia yang masih dipengaruhi oleh pola pikir kolonial, baik dalam struktur kurikulum maupun dalam pendekatan pengajaran.
Sesi tanya jawab menjadi salah satu bagian paling interaktif dalam kuliah tamu ini. Dosen dan mahasiswa memanfaatkan kesempatan ini untuk berdiskusi langsung dengan Dr. Tschapka, menggali lebih dalam tentang penerapan konsep decolonizing education dalam sistem pendidikan Indonesia. Diskusi ini memberikan wawasan baru mengenai cara merekonstruksi sistem pendidikan yang lebih adil dan sesuai dengan konteks budaya lokal.
Kuliah tamu ini berlangsung menarik dan penuh antusiasme, dengan partisipasi aktif dari seluruh peserta. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan dosen dan mahasiswa semakin memahami pentingnya dekolonisasi dalam pendidikan serta dapat menerapkan wawasan yang diperoleh dalam pengembangan kurikulum dan metode pengajaran di masa depan.