Strategi Lolos Scopus: Manuscript Coaching Clinic dengan Narasumber Bapak Jumadi, S.Si., M.Sc., Ph.D. Pengelola Jurnal Forum Geografi UMS

Upaya meningkatkan kualitas publikasi ilmiah dan mendukung Program One Lecturer One Scopus, Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar Klinik Artikel Ilmiah. Kegiatan ini menghadirkan Bapak Jumadi, S.Si., M.Sc., Ph.D., pengelola Jurnal Forum Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), sebagai narasumber utama. Acara ini diadakan pada hari Jumat, 19 Februari 2025, dan dihadiri oleh mayoritas dosen Pendidikan S1 Geografi serta beberapa mahasiswa yang antusias dalam meningkatkan kapasitas publikasi ilmiah mereka. Klinik artikel ini bertujuan memberikan wawasan dan strategi kepada peserta dalam menulis dan menerbitkan artikel di jurnal bereputasi, khususnya yang terindeks Scopus.
Dalam sesi diskusi, Dr. Jumadi membagikan kiat dan strategi agar artikel dapat lolos seleksi jurnal internasional bereputasi. Beliau juga menjelaskan ruang lingkup Jurnal Forum Geografi serta jurnal-jurnal lain yang sesuai dengan bidang keilmuan geografi. Selain itu, peserta mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan narasumber melalui sesi tanya jawab, serta melihat contoh nyata bagaimana menulis artikel ilmiah yang baik dan sesuai standar internasional.
Kegiatan ini mendukung implementasi Peraturan Rektor UNESA Nomor 43 Tahun 2024 tentang Program One Lecturer One Scopus. Program ini mewajibkan setiap dosen di UNESA untuk menerbitkan minimal satu artikel ilmiah di jurnal terindeks Scopus setiap tahunnya. Dengan adanya pelatihan seperti ini, diharapkan para dosen dan mahasiswa dapat lebih siap dalam menyusun dan mengirimkan artikel mereka ke jurnal internasional.
Selain itu, sesi tanya jawab dalam kegiatan ini memberikan informasi baru bagi peserta mengenai cara menulis artikel ilmiah yang baik dan sesuai dengan template jurnal yang diacu. Setiap penerbit jurnal memiliki aturan dan format yang berbeda, sehingga pemahaman terhadap perbedaan ini menjadi kunci dalam meningkatkan peluang publikasi.
Narasumber juga memberikan motivasi kepada peserta bahwa penolakan jurnal bukanlah akhir dari proses publikasi. Jika sebuah artikel ditolak oleh satu penerbit, maka artikel tersebut dapat diperbaiki dan dikirimkan ke penerbit lain yang lebih sesuai. Dr. Jumadi membagikan pengalamannya sendiri, di mana salah satu jurnal yang pernah ia kirimkan ditolak oleh satu penerbit tetapi berhasil dipublikasikan di penerbit lain. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penerbit memiliki kriteria seleksi yang berbeda, sehingga penting bagi penulis untuk tidak menyerah dan terus berusaha mencari jurnal yang sesuai dengan penelitian mereka.